Antara Suka dan Duka (Cerpen)


          Di sebuah rumah mungil hiduplah seorang gadis CUPU bernama Ifah. Ifah seringkali dibully oleh teman-temannya di sekolah. Dia gadis CUPU yang masih terlihat sangat polos sekali. Setiap harinya dia duduk sendiri dibangku paling depan tepat didepan meja guru dan jauh dari pintu masuk kelas. Walaupun dia tidak populer dikalangan teman-temannya, tapi dia sangat populer dikalangan para guru.

          Zahra salah satu siswa yang satu kelas dengan Ifah. Dia sangat benci sekali dengan Ifa, dia iri melihat Ifah yang selalu mendapatkan nilai bagus dan selalu dipuji oleh para guru. Ketika waktu istirahat tiba, Zahra mendatangi Ifah.


Zahra : "Hei kau anak CUPU! Jangan berani-berani melawan aku yah! Mentang-mentang sering dapat nilai bagus, dipuji-puji para guru, terkenal dikalangan para guru, se'enaknya saja kau! Mulai sekarang kau harus mematuhi perintahku! Jika tidak, kau akan tahu akibatnya! Hahaha."
Ifah : (Bingung dan ketakutan) "Kenapa begitu Zahra? Apa salahku? :' ."
Zahra : "Ah... sudahlah, yang penting kau harus mematuhi perintahku! ,mengerti?! ."
          Zahrapun pergi meniggalkan Ifah.

          Beberapa menit kemudian, bel sekolah berbunyi dan gurupun datang ke kelas Ifah.

P.Rohim : "Selamat pagi anak-anak... . Sehat semuakah?."
Para siswa : "Alhamdulillah sehat Pak... ."
P.Rohim : "Baiklah, sa'at ini sebelum saya mengajarkan pelajaran, saya sudah mendapatkan banyak laporan dari para guru tentang kelas ini. Kelas ini katanya sering ramai, sering sekali ramai. Apa betul? ."(Menunjuk salah satu siswa yakni Ifah) .
Ifah : (Diam).
P.Rohim : "Kenapa kau diam saja nak?! Apa kau tidak mendengar pertanya'an Bapak? atau kau memang sengaja tidak mendengarkan pertanya'an dari Bapak?!."
Ifah : (Kaget, deg-degan, ketakutan) .
Zahra : "Fah, kau tidak dengar apa yang Pak Guru tanya? . Ituloh Pak Guru tanya sama kamu."
          Sebenarnya Ifah mendengar pertanya'an dari Pak Rohim. Tetapi sebenarnya sebelum itu, Ifah disuruh untuk diam oleh Zahra dalam waktu 1 pelajaran khusus pada hari itu saja. Dia menuruti apa yang Zahra perintahkan. Sunyi terasa ketika itu, dan seketika Ifah disuruh keluar oleh P. Rohim guru Ifah. Ifah segera keluar dan segera menuju toilet putri. Dia menangis, karena tiada yang tahu akan keberada'annya yang sebenarnya. Dia tertekan dan ketakutan. Beberapa sa'at kemudian dia pingsan di koridor didepan toilet putri. Seorang laki-laki muda bernama Kyuki yang sedang melewati koridor sekolah, melihat ada seorang gadis yang sedang pingsan. Dengan segera Kyuki membawa Ifah ke UKS.

          Waktu pulang sekolahpun tiba, dan para siswa juga sudah pada pulang kerumah masing-masing. Pak Rohim terkejut mendengar kabar pingsannya Ifah. Para guru menuduh Pak Rohim untuk bertanggung jawab terhadap Ifah, karena hukuman dari Pak Rohim membuat Ifah pingsan. Pak Rohimpun segera mendatangi rumah Ifah dan meminta ma'af. Setelah Ifah sadar, Ifah melihat ada seorang laki-laki duduk disampingnya bersama dengan seorang guru. Mendengar Pak Rohim meminta ma'af kepada Ifah, Ifah mema'afkannya. Ifah juga berterimakasih kepada seorang pemuda yang telah menolongnya.

          Keesokan harinya, sa'at Ifah datang kesekolah, disambutnya Ifah dengan meriah oleh teman-temannya. Tidak seperti biasanya Ifah diberi sebuah kado yang besar sekali. Teman-teman Ifah dan para guru langsung mengucapkan "Selamat Ulang Tahun Ifah..." . Dengan terkejut Ifah menerima kado tersebut. Ifah berkaca-kaca dan berterimakasih kepada semua teman-teman dan kepada para guru. Zahra juga meminta ma'af kepada Ifah, karena dia telah berbuat perbuatan yang tidak baik kepada Ifah. Ifah mema'afkannya. Tiada pelajaran sekolah hari itu, hari itu merupakan hari ulang tahun Ifah yang ke 16, dan hari itu merupakan hari bebas bagi para siswa, karena adanya classmeeting seharian. Para siswa segera dipulangkan.
          Sesampainya di rumah, Ifah membuka kado yang dia dapat dari teman-teman dan para guru. Dia berkaca-kaca, sampai menangis... . Ifah berkata "Terimakasih Tuhan... , engkau telah memberikanku banyak teman yang baik dan guru-guru yang baik pula :') . Mama... Papa... aku kangen kalian... . Adai kalian masih ada, aku ingin memeluk kalian dihari ulang tahunku ini :' ."  Aku bersyukur sekali... , walaupun mungkin tiada banyak orang yang tahu, kalau aku sekarang sedang mengalami penyakit yang sangat membahayakan ini... :' ." Ternyata hadiah dari kado yang besar itu berisi sebuah surat kecil yang bertuliskan
"Ifah selamat ulang tahun ya... ^_^ . Semoga kau menjadi anak yang semakin dewasa, pintar, dan alim. Sukses selalu ya Fah... . Disamping itu kami tahu Fah... kau sedang mengalai penyakit yang ganas itu. Kami sangat mensupport kamu Fah... . Kamu itu harus kuat. Semua orang pasti tahu bahwa setiap orang memiliki kekuatan dalam dirinya. Kamu harus bisa melawan rasa sakit itu... . Adikmu yang kecil itu juga dapat memotivasimu tuk semangat dalam hidup iyakan Ifah? . Kau pasti kuat Ifah... . Kami bersamamu kawan... :') "
          Beberapa bulan kemudian, Ifah masuk rumah sakit. Dia sudah terlihat tak berdaya lagi. Beberapa teman Ifahpun menjenguknya.

Zahra : "Ifah... kamu masih kuat kan? kita disini menjengukmu... . Kita akan menemanimu seharian disini bolehkan Ifah?."
Ifah : "Terimakasih kawan-kawan... . Kalian sudah rela datang kesini tuk menjengukku... . Aku disini berbaring karenan penyakitku yang ganas ini... . Kalian pasti sudah tahu itu... . Aku sudah tidak kuat melawan penyakit ini... :' . Setiap hari aku hanya bisa sibuk diriku sendiri... . Adikku yang kecil itu... , aku titipkan kepada Pamanku... . Dia merasa senang disana. Aku disini tinggal sendirian... . Ditemani oleh banyaknya obat-obatan... , bius... , suntikan... . Aku kira sudah tidak ada lagi orang mau menjengukku/ Aku kira sudah tidak ada orang yang bisa mengerti akan keada'anku sa'at ini... . Aku tumbuh didunia ini dengan kekuranganku... . Tapi... ."(Tiba-tiba mata Ifah tertutup dan denyut nadinyapun berhenti)
Zahra : "Ifah... . Bagun Ifah... . Ifah... :' ".
Teman-teman Ifah semuanya : "Ifah... bangun... :' ."

          Tak disangka Ifah telah tiada... . Hujan air matapun terjadi di rumah sakit itu... . Adik Ifah... , Paman Ifah... , Kyuki, dan para guru sekolahan mendengar berita itu dan langsung menuju ke rumah sakit. Kyuki sangat terkejut ketika itu... . Dia langsung menghampiri dan memegang letak denyut nadi Ifah... . Pemuda itupun menangis... . Dia adalah seorang pemuda yang sebenarnya suka kepada Ifah... . Namun dia tak sempat mengatakan hal itu kepada Ifah... . Dia menyesal tidak menemani Ifah ketika hari itu... . Karena dia sedang menjalankan tugas dari Kepala Sekolah untuk mengikuti lomba membaca puisi... . Dia datang dengan membawa secuplik kertas yang berisikan puisinya.

          Sekejap semua orang berdo'a dan tiba-tiba mereka terkejut. Ifah bangun dari tidurnya, mengusap air matanya. Ifah berkata "Kalian kenapa? aku masih kuat :') . Aku baru saja hampir putus asa. Aku melawan penyakit kanker ini dengan sekuat tenagaku... . Berkat Allah SWT yang telah memberiku tenaga dan support dari kalian semua, aku masih bisa bertahan :') .  Adik, Paman, Zahra, Teman-teman, Pak Guru, Bu Guru... terimakasih kalian sudah bisa datang kesini :') . Menjengukku yang sakit ini. Aku bersyukur masih diberi kekuatan oleh-Nya :") . Semua orang yang ada disitupun menangis, memeluk Ifah, dan berdo'a "Terimakasih Tuhan... . Kau telah memberinya kekuatan :') ."

3 Responses to "Antara Suka dan Duka (Cerpen)"

  1. *MAHASISWI CANTIK INI TINGGALKAN KULIAH DEMI NIKAHI LELAKI CACAT*

    SEORANG mahasiswi di Tiongkok berusia 22 tahun, Xiao Dan rela menginggalkan bangku kuliahnya demi menikahi lelaki cacat. Xiao yang berparas ayu mengenal calon suaminya yang lebih tua setahun, Kong Chuang melalui aplikasi layanan pesan, WeChat.

    Xiao dan Kong hanya butuh 3 hari sejak saling kenal untuk memutuskan menikah. Xiao memutuskan menjadi pendamping Kong karena terpesona dengan kisah hidup lelaki pujaannya itu.

    “Berbicara dengannya tidak seperti bicara pada orang lain yang saya temui secara online,” tutur Xiao mengisahkan ketika pertama kali mengenal Kong. “Dia (Kong, red) terlihat sebagai orang yang mengangumkan dan kami berlama-lama chatting saat malam.”

    Awalnya, Xiao juga tidak tahu bahwa Kong seorang penyandang cacat. “Saya tak tahu bahwa dia cacat. Dan ketika tahu saat melihatnya, saya sedikit terguncang,” kata Xiao.

    Sebelum memutuskan menikah, Xiao dan Kong mulanya hanya berbicara soal musik. Kong memang bisa bermain piano dan fotonya terlihat mirip musisi sekaligus aktor Taiwan, Jay Cho.

    Namun, selama perbincangan, Xiao kagum dengan sikap optimis Kong. Ternyata, optimisme Kong yang luar biasa menginspirasi Xiao untuk menatap ke depan dengan mengesampingkan cacat yang disandang sang calon suami.

    Kini, keduanya tinggal di rumah keluarga Kong di Provinsi Guangdong. Xiao mengaku ingin segera mendapat pekerjaan dan pindah ke tempatnya sendiri sehingga bisa merawat Kong.

    http://kota.kuliahkaryawan.cloudns.asia/2015/02/mahasiswi-cantik-ini-tinggalkan-kuliah.html

    ReplyDelete

Beri Komentar ya... terimakasih :)